BAB I ULUMUL HADIST 22 OKT 2010


BAB I
PENGANTAR

Pada makalah ini penulis akan membahas beberapa hadist yang bisa menjadi motivasi kita agar menjadi orang alim (ulama). Sebagai bekal kita sebelum memasuki bab selanjutnya maka terlebih dahulu penulis menguraikan sedikit mengenai pengertian dari motivasi dan ulama, yang mungkin dapat dikatakan sebagai kata kunci dalam judul makalah ini.
Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang kearah suatu tujuan , sedangkan ulama secara bahasa berasal dari kata kerja dasar alima (telah mengetahui) ; berubah menjadi kata benda pelaku “alimun” (orang yang mengetahui – mufrad) dan ulama (jamak taksir). Berdasarkan istilah , pengertian ulama dapat dirujuk pada Al-Qur’an dan hadist.
Yang sangat masyhur dalam hal ini adalah :
šÆÏBur Ĩ$¨Z9$# Å_U!#ur¤$!$#ur ÉO»yè÷RF{$#ur ì#Î=tFøƒèC ¼çmçRºuqø9r& šÏ9ºxx. 3 $yJ¯RÎ) Óy´øƒs ©!$# ô`ÏB ÍnÏŠ$t6Ïã (#às¯»yJn=ãèø9$# 3 žcÎ) ©!$# îƒÍtã îqàÿxî ÇËÑÈ  
28. dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
Dalam hadist dikatakan :

Artinya : “Ulama adalah pewaris para nabi-nabi”.
Dari pengertian di atas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan motivasi menjadi orang alim adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang untuk menjadi ulama (orang yang takut kepada Allah – orang yang disebut pewaris para nabi-nabi).
Untuk menjadi orang yang alim ,yang berilmu pengetahuan luas tentulah terlebih dahulu kita harus belajar.Dengan belajar kita akan mendapatkan ilmu yang banyak, semakin banyak ilmu yang kita dapat diharapkan membuat kita semakin tunduk kepada Allah swt, membuat kita menjadi hamba-Nya yang tawadhu, sebagaimana ilmu padi “semakin berisi semakin merunduk”.
Banyak sekali ayat Al-Qur’an serta hadist yang membahas tentang keutamaan orang yang berilmu yang bisa memotivasi kita untuk menjadi orang yang alim. Salah satu ayat Al-Qur’an yaitu yang terdapat dalam Q.s Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi :

$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sŒÎ) Ÿ@ŠÏ% öNä3s9 (#qßs¡¡xÿs? Îû ħÎ=»yfyJø9$# (#qßs|¡øù$$sù Ëx|¡øÿtƒ ª!$# öNä3s9 ( #sŒÎ)ur Ÿ@ŠÏ% (#râà±S$# (#râà±S$$sù Æìsùötƒ ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uyŠ 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ׎Î7yz ÇÊÊÈ  
Artinya: ”Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al mujadalah: 11)

Pada ayat diatas, Allah tidak menentukan jumlah derajatnya, karena derajat yang dimaksudkan oleh ayat diatas adalah berdasarkan keimanan dan ilmu seseorang ,semakin kuat keimanan seseorang dan semakin banyak ilmunya yang bermanfaat untuk orang lain, maka derajatnya akan bertambah tinggi, oleh karena itu perbanyaklah  ilmu dan kuatkanlah iman.
Adapun keutamaan orang yang berilmu (orang alim) yang disebutkan dalam hadits maka akan di bahas dalam makalah ini. Diharapkan dengan mengkaji beberapa hadits yang akan disajikan nantinya dapat memotivasi kita untuk menjadi orang yangberilmu. amin